Oleh : Rina Nursanti
Telah di Publikasi di NarasiPost.Com
Islam telah memfasilitasi wanita untuk dapat menjalankan fungsi tubuhnya dengan sempurna. Keyakinan sebagai seorang muslim terhadap Al-qur’an merupakan wahyu dari Allah zat yang Maha Pencipta telah mengajarkan peristiwa yang fenomenal tentang kisah persalinan Maryam. Kisah persalinan yang fenomenal ini terukir indah didalam Al-qur’an surat Maryam ayat 22 – 26. Disini Allah telah mengajarkan teknik kelahiran alami melalui kisah penuh hikmah persalinan Maryam.
Allah telah menciptakan wanita berbeda dari laki-laki. Bukan tanpa sebab jika wanita memiliki payudara dan rahim. Fakta penciptaan ini memiliki tujuan bahwa Allah ingin menunjukkan jika wanita punya kemampuan untuk hamil, melahirkan dan menyusui.
Melahirkan merupakan peristiwa alamiah yang menakjubkan. Ketika seorang ibu mampu melahirkan bayinya melalui jalan lahir normal (vagina) ada sensasi fisik yang dirasakannya. Ibu mampu bekerjasama dengan tubuhnya memainkan orkestra hormonal sehingga tercipta simphoni yang harmoni. Dengan demikian, Ibu mendapatkan kenikmatan dalam proses kelahiran yang dikenal dengan istilah “orgasme kelahiran” sebagai puncak fungsi seksual. Sehingga ibu merasakan kebahagiaan ketika menyambut kelahiran bayinya.
Dalam perkembangan sejarah praktik kebidanan dari zaman nenek moyang hingga sekarang, proses kelahiran telah mengalami perubahan. Filosofi melahirkan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang alamiah. Praktik kebidanan telah menjadikan proses kelahiran sebagai peristiwa beresiko bagi ibu dan bayi. Ketakutan kematian ibu dan bayi mengabaikan naluri alamiah ini, sehingga intervensi medis menjadi pilihan dalam pengambilan keputusan untuk melahirkan secara sectio caesarea.
Sectio caesarsea adalah peristiwa persalinan menggunakan tindakan bedah dengan menyayat dinding rahim untuk mengeluarkan bayi (Amin & Hardhi, 2013). Tindakan ini diambil dengan berbagai pertimbangan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Meski demikian pasca sesctio caesaria memiliki efek samping baik untuk ibu dan bayinya.
Menurut Word Health Organitation (2015) angka kejadian sectio caesarea di seluruh negara pada tahun 2007- 2008 yaitu 110.000 per kelahiran di seluruh Asia (Gibbons L, 2010). Angka persalinan dengan sectio caesarea di Indonesia terus meningkat. Hasil RISKESDAS tahun 2012 menunjukkan kelahiran dengan sectio caesarea sudah melewati batas maksimal standar WHO yaitu 15,3 persen. Angka tersebut terus meningkat mencapai 17,6% (RISKESDAS, 2018). Peningkatan persalinan dengan sectio caesarea di Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 7,8% di tahun 2013 (RISKESDAS, 2013), mencapai 9,4% di tahun 2018 (RISKESDAS, 2018). Peningkatan angka sectio caesarea ini disertai dengan kejadian infeksi luka post sectio caesarea, sekitar 90% dari morbiditas pasca operasi disebabkan oleh infeksi operasi (Himatusujanah & Rahayuningsih 2008).
Tingginya angka persalinan dengan sectio caesarea menunjukkan ketidakmampuan ibu untuk menjalankan fungsi normal tubuhnya, karena melahirkan adalah peristiwa alamiah. Sebagaimana hewan secara naluriah bisa melahirkan anaknya sendiri, sejatinya manusiapun bisa melakukan hal yang sama.
Islam telah memfasilitasi wanita untuk dapat menjalankan fungsi tubuhnya dengan sempurna. Keyakinan sebagai seorang muslim terhadap Al-qur’an merupakan wahyu dari Allah zat yang Maha Pencipta telah mengajarkan peristiwa yang fenomenal tentang kisah persalinan Maryam. Kisah persalinan yang fenomenal ini terukir indah didalam Al-qur’an surat Maryam ayat 22 – 26. Disini Allah telah mengajarkan teknik kelahiran alami melalui kisah penuh hikmah persalinan Maryam.
Qur’an surat Maryam ayat 22 – 26:
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا
(22) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا َ
(23) Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”.
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا
(24) Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
(25) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّ
(26) Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”.
Terjemahan Qur’an surat Maryam ayat 22
Dalam ayat ini Allah menceritakan keadaan Maryam yang bersedih dengan kehamilannya. Bagaimana tidak, beliau hamil tanpa disentuh oleh seorang lelaki. Sejarah telah mencatat kesalihan seorang Maryam yang menghabiskan usianya hanya untuk beribadah kepada Allah di atas mihrabnya. Kesedihan yang dalam memaksa Maryam mengasingkan diri ke tempat yang jauh demi menyelamatkan kehamilannya.
Kisah pengasingan Maryam telah menginspirasi dunia kebidanan modern saat ini dalam proses kelahiran alami. Ibu hamil saat memasuki fase persalinan diberikan lingkungan yang nyaman dengan menempatkan ibu pada ruangan yang tenang, ditemani suasana remang-remang, dengan tebaran aroma terapi yang menenangkan. Lingkungan ini akan membantu ibu untuk rileksasi.
Ternyata lingkungan ini sangat efektif memberikan rasa nyaman pada ibu. Kenyamanan yang ibu rasakan meningkatkan produksi hormon endorphin yang membuat ibu bahagia. Ketika ibu bahagia maka hormon oksitosin akan mengalir ke rahim sehingga rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan janin.
Terjemahan Quran surat Maryam ayat 23
Ayat ini telah mengingatkan kita bahwa rasa sakit saat persalinan adalah proses alamiah, dan tubuh tidak membutuhkan obat-obatan penghilang rasa sakit pada saat kelahiran. Rasa sakit melahirkan yang dialami Maryam membuat dirinya menyandar ke batang pohon kurma. Maryam tidak tidur telentang. Seakan Maryam ingin mengajarkan “Begini ya posisi melahirkan yang terbaik, dengan berdiri atau jongkok.”
Ini adalah posisi strategis untuk melahirkan dengan memanfaatkan gravitasi bumi. Posisi berjongkok saat melahirkan adalah posisi yang sangat bersahabat bagi ibu dan bayi. Beberapa keuntungan posisi jongkok saat kelahiran adalah mempercepat persalinan, panggul lebih terbuka, otot perineum lebih kendur sehingga mengurangi robekan perineum dan meningkatkan pasokan oksigen pada bayi.
Namun, praktik kebidanan saat ini lebih banyak mengajarkan posisi kelahiran dengan cara berbaring. Jika ibu melahirkan dengan posisi berbaring, ibu akan melawan gerakan gravitasi bumi. Perut ibu akan tertarik ke bawah, akibatnya pada saat proses kelahirannya berlangsung, ibu membutuhkan energi ekstra untuk melahirkan bayinya. Proses persalinan menjadi lebih lama dan ibu merasakan nyeri yang hebat. Kondisi inilah yang menjadi salah satu pertimbangan persalinan dengan sectio caesarea.
Posisi melahirkan dengan cara berbaring dipopulerkan oleh seorang dokter perancis, bernama Dr. Francois Maureceau tahun 1668 lebih dikenal dengan sebutan “Posisi Perancis.” Pada saat proses kelahiran beliau menempatkan ibu di atas tempat tidur dengan kaki terangkat. Dengan cara tersebut memudahkan tugasnya mengamati wanita selama proses kelahiran. Dr. Francois Maureceau terinspirasi akibat kehilangan adik dan anak dalam kandungan. Kejadian inilah yang telah mempengaruhi posisi melahirkan hingga saat ini.
Penting untuk mencari posisi melahirkan terbaik saat persalinan dan kelahiran. Secara naluriah, hewan menyusui pun melahirkan bayinya. Beberapa fakta, belum ada hewan yang mengambil posisi berbaring saat melahirkan. Orang hutan yang dijadikan nenek moyang manusia oleh “teori Darwin” ketika melahirkan pun mengambil poisisi jongkok, jika orang hutan bisa melahirkan alamiah dengan posisi jongkok, sudah selayaknya manusia juga bisa.
Terjemahan Quran surat Maryam ayat 24
Maryam dihibur oleh Jibril dengan kalimat yang menenangkan, “Janganlah bersedih dan minumlah!”
Ucapan tersebut menggunakan kalimat afimasi positif yang bertujuan mengalihkan rasa sakit. Kini teknik ini dikembangkan dengan istilah Hypnobirthing.
Hypnobirthing adalah teknik relaksasi yang menggunakan metode self-hypnosis untuk membantu ibu mengurangi persepsi takut, cemas, dan rasa sakit saat melahirkan
Meski demikian di dalam Islam sendiri, masih ada perbedaan pendapat tentang penggunaan hypnobirthing.
Inilah yang menjadikan sebagian ulama mengharamkan ilmu ini, karena kebanyakan ahli hipnoterapi tidak memahami akidah Islam. Sehingga pada pelaksanaannya mendekatkan diri kepada sirik. Sebagian ulama ada yang membolehkan hypnobirthing, jika dalam praktiknya tidak bersekutu dengan jin dan murni menggunakan visualisasi maupun verbal saat melakukan rileksasi. Maka bersikap hati-hati itu lebih baik jika ingin mengikuti kelas edukasi prenatal. Perlu mengenal lebih dekat tenaga terapis dan mengetahui teknik yang mereka gunakan.
Kalimat afirmasi positif mampu memberikan sugesti kepada ibu bersalin untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. Ibu yakin dengan izin Allah mampu melahirkan bayinya secara alamiah.
Terjemahan Quran surat Maryam ayat 25
Pada saat Maryam merasakan sakitnya melahirkan, Allah menyuruh Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma. Dengan ketaatannya Maryam pun melakukan perintah tersebut yaitu menggoyangkan pohon kurma. Hikmah dibalik ketaatan Maryam, Allah ingin mengajarkan bahwa peristiwa kelahiran adalah ketakwaan yang tertinggi dari seorang wanita. Menyandarkan hanya kepada Allah, dan yakin akan pertolongan-Nya proses kelahiran akan dimudahkan. Sehingga Allah memberi ganjaran jihad untuk perjuangan ini.
Ketika Maryam menggoyangkan pohon kurma, hikmah yang dipetik dari kisah ini adalah agar ibu hamil tetap aktif selama proses persalinan dan kelahiran. Ibu bisa melakukan aktifitas ringan seperti berjalan, duduk diatas gymbal sambil menggoyangkan panggul, atau latihan pernafasan. Dengan aktif bergerak membantu kepala bayi lebih cepat masuk kedalam panggul.
Terjemahan Quran surat Maryam ayat 26
Ayat ini menjelaskan bahwa ibu melahirkan, membutuhkan energi yang sangat besar setara dengan pelari marathon dengan jarak 42 km. Oleh karena itu, makan dan minum sangat dibutuhkan ibu melahirkan. Penting bagi ibu hamil untuk rehidrasi selama proses persalinan agar menjaga kecukupan cairan selama proses persalinan yang melelahkan itu. Ibu juga memerlukan makan selama persalinan sebagai pasokan energi.
Kurma adalah makanan sunnah yang khasiatnya tak perlu diragukan lagi. Makan buah kurma untuk persalinan dapat meningkatkan efek hormon oksitosin, meningkatkan sensitivias rahim dan menghasilkan prostaglandin untuk dilatasi serviks.
Penelitian yang dilakukan oleh Jordan University of Science and Technology (2008) mendapatkan ibu hamil yang mengkonsumsi kurma 6 biji sehari selama 4 minggu sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL) memiliki dilatasi serviks yang lebih tinggi, 96% terjadi kelahiran spontan. Penggunaan obat induksi lebih sedikit dan fase laten rata-rata lebih pendek. Secara signifikan ibu yang mengkonsumsi kurma 4 minggu sebelum HPL mengurangi kebutuhan induksi dan augmentasi persalinan.
Penjelasan Al Qur’an surat Maryam ayat 22 -24 telah mengajari kita tentang kelahiran alami. Dapat disimpulkan ikhtiar dan doa adalah kunci keberhasilan untuk mendapatkan kelahiran alami. Ikhtiar yang dilakukan: (1) Tetap aktif selama proses persalinan dan kelahiran seperti berjalan, jongkok dan melakukan gerakan yang membantu melancarkan proses tersebut. (2) Alami, dengan menghindari intervensi medis yang tidak diperlukan. Perlu memperhatikan asupan nutrisi selama kehamilan dan pada saat proses persalinan, demikian pula dengan kebutuhan hidrasi. Meski air tidak mengandung kalori, tapi air memiliki peran yang besar dalam fungsi tubuh sampai ke tingkat sel. (3) Memercayai naluri untuk bisa melahirkan secara alamiah. Bekerja sama dengan tubuh, memahami fungsi tubuh dan yakin akan kemampuan tubuh merupakan motivasi terbesar untuk keberhasilan kelahiran alamiah.
Seiring usaha yang dilakukan, perlu meyakini bahwa peristiwa kelahiran adalah perjalanan spiritual yang tertinggi dari Allah kepada seorang ibu. Keimanan kepada Allah yang membuat seorang ibu kuat menghadapi episode persalinan dan kelahiran ini, sehingga untuk perjuangan ini Allah memberi ganjaran berupa jihadnya wanita. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Perineum : area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi).